The Sky is What I Feel
Mata kecil terjaga oleh pancaran
cahaya yang menyilaukan
Pupil mungil teraliri sinar yang
bersembunyi dibalik angin
Lalu, sebuah goresan abstrak
terlukis pada permukaan rentina
Hamparan biru luas tak terbatas
yang tak pernah bisa terjangkau
aku menamainya “Kubah Agung”
Dia adalah proyeksi setiap
perasaan.
Kala air mataku jatuh, maka menangislah
sang hujan
Kala bibirku merekah, maka dia
berbinar cerah
Kala hatiku berteriak, maka
menderulah sang badai
Kala jiwaku terhempas sedih, maka
bangunlah sekelompok awan mendung
Kala ragaku merekah patah, maka
mengamuklah angin tornado
Kala diri ini berduka, maka
bersedihlah langit malam kelam
Kala nafasku menghembuskan cinta,
maka berkediplah sang bintang
Dan kala aku tenggelam dalam laut
kasih sayang, maka langit sore memerah malu
Karena, Kubah Agung selalu
mewakili perasaanku….
Because,
the sky is what Ifeel…………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar