Rabu, 11 Juli 2012

The Sky is What I Feel



Mata kecil terjaga oleh pancaran cahaya yang menyilaukan

Pupil mungil teraliri sinar yang bersembunyi dibalik angin

Lalu, sebuah goresan abstrak terlukis pada permukaan rentina

Hamparan biru luas tak terbatas yang tak pernah bisa terjangkau

aku menamainya “Kubah Agung”

Dia adalah proyeksi setiap perasaan.

Kala air mataku jatuh, maka menangislah sang hujan

Kala bibirku merekah, maka dia berbinar cerah

Kala hatiku berteriak, maka menderulah sang badai

Kala jiwaku terhempas sedih, maka bangunlah sekelompok awan mendung

Kala ragaku merekah patah, maka mengamuklah angin tornado

Kala diri ini berduka, maka bersedihlah langit malam kelam

Kala nafasku menghembuskan cinta, maka berkediplah sang bintang

Dan kala aku tenggelam dalam laut kasih sayang, maka langit sore memerah malu

Karena, Kubah Agung selalu mewakili perasaanku….

Because, the sky is what Ifeel…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar