Minggu, 02 September 2012

Jemput Hidayah


Jemput Hidayah dengan “Loe Gue-End!!!”

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka ” QS 13:11
sedikit celoteh dari sahabat-sahabat ku yang agak kontra dengan mereka yang sering menunggu hidayah, katanya “Jangankan duit, dosa aja dicari, masa hidayah nunggu turun dari langit juga???” ^_^ hehe

saya tersenyum sembari mencoba menerka-nerka jawaban hati.. lalu “apakah HIDAYAH itu diberi ataukah dicari??”
mungkin tepatnya HIDAYAH itu DIBERIKAN kepada mereka yang MENCARI..

teringat perkataan ayahanda Buya Hamka : Apabila seseorang merindukan hidayah dari Allah Azza wa Jalla, maka yang pertama-tama hendaknya ia kerjakan tak lain ialah menyiapkan dirinya untuk “didarati” oleh hidayah tersebut. Semakin ia membersihkan dirinya, semakin cantik dan apiklah kira-kira “landasan hati” untuk didarati oleh hidayah itu..

Lalu bagaimana cara kita membuat landasan hati tersebut???

Readers-fillaah.. menjadi sholih sholihah di masa tua,, sepertinya sudah biasa!!
tapi menjadi sholih sholihah di masa muda,, itulah yang luar biasa…

katanya.. masa muda, masa yang penuh dengan kebebasan,
masa muda, penuh foya-foya..
masa muda itu perlu dinikmati..
“entar aja pakai jilbabnya nanti kalau sudah tua!”
“entar aja taubatnya, hidayah-NYA belum datang!”
sampai-sampai banyak waktu terbuang sia-sia karena ‘mabuk’ bersama kekasih hati yang sering dikenal dengan kata “pacaran”..
dengan mengumbar kata ‘mumpung masih muda’ (heMm,, hari gini?? masa’ pemikirannya masih seperti itu?? ingat juga loh, banyak yang mati muda belakangan ini.. who knows??)


ALLAH menurunkan petunjuk bukan untuk menyusahkanmu..
karena DIA mencintaimu lebih dari yang kamu perlu!!
karena DIA mencintaimu lebih dari kekasih yang selama ini peduli padamu!!
bahkan DIA mencintaimu lebih dari cinta seorang ibu kepada anaknya yang amat lucu!!


ada sedikit kisah tentang seseorang, sebut saja namanya Ana.. di kampus, ia dikenal sangat baik dan ‘sholihah’
nah lalu tiba-tiba, ia begitu kagum dengan seorang laki-laki kakak tingkatnya, namanya Daniel. mereka sering ngobrol bareng, ketemuan, bahkan terkadang cari buku di library-pun bareng, (cie ciee segitu akrabnya hehehe). tak berapa lama kemudian,  Akhirnya mereka jadian, tapi entah kenapa sejak saat itu Ana selalu merasa ada yang aneh dan berbeda dari setiap kegiatannya sejak ia ‘terjerat’ panah beracun syaithan tersebut...(duuuh panahnya serem banget...)

>>>>singkat ceritanya, Ana merasa ada yang berubah dari dirinya.. “Dahulu, sebelum bersama Daniel, Ana selalu menghabiskan se-Juz al Qur’an dalam sehari, namun kenapa sekarang menjadi berkurang??” sesal Ana yang sedang menatap mushaf al-Qur’an pink miliknya.
Ana pun tersadar bahwa hidayah yang selama ini telah ALLAH berikan kepadanya banyak yang tlah ia sia-siakan hanya karena seorang "Daniel" yang baru dikenalnya. Tanpa pikir panjang, Ana lalu memutuskan untuk mengakhiri hubungannya bersama Daniel :
Ana mulai berpikir keras (kata Acha hehe) berusaha mencari waktu yang tepat untuk membicarakan masalahnya dengan Daniel...
Dalam hati Ana sudah memiliki keputusan yang bulat, sepertinya tak akan ada lagi yang bisa menggoyahkan hatinya lagi tentang keputusan yang tlah ia pilih….

>>>>Ketika senyumanmu membayang buyarkan kekhusyu’an sholatku..
Ketika hadirmu mulai menggoyahkan keistiqomahanku..
Ketika keinginan untuk bersama memonopoli ruang harapku..
Ketika mimpi itu berhasil mengalahkan logika ku..
dan ketika cinta menyamarkan antara yang haq dan yang bathil..
Beribu kali nurani berbisik “mendingan kita putus.. loe gue end !! “

Sungguh sangat sulit untuk mendidik hati dari rebutan malaikat dan syaithon…
Syaithan selalu menghasut hawa nafsu untuk melakukan suatu hal yang buruk…sedangkan jiwa ini merasa penuh berlumurkan dosa, sehingga hati menjadi bimbang untuk memilih??... saat inilah jiwa kita diuji….apakah yang mesti kita pilih ??... tapi sungguh butuh kekuatan maha dahsyat untuk memerangi hawa nafsu..
dan kekuatan itu di dapat kala jiwa berlari menjemput hidayah-NYA..

 “Aku tak pernah tahu, manakah yang pertama kali akan Engkau berikan kepadaku, ya Rabb.. bisa jadi jodohku ataukah mungkin ajalku.. Terima kasih, Engkau mengizinkanku untuk mulai mencari lagi arti hidup ini sesungguhnya karena dengan cara itulah aku dapat membuat pondasi hati agar aku dapat merasakan indahnya hidayah dari-MU..
Ya Robb, Ampuni aku yang sudah lalai, yang hampir mengke-duakan-MU dan melupakan-MU”
(˛). !!! >_< #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar